Kreteria Pemimpin unggul dan berkualitas dalam Islam by Husin Saidy Sasa (Mahasiswa) |
Husin Saidy Sasa – Mahasiswa…
Kreteria Pemimpin unggul dan berkualitas dalam Islam
Menjadi pemimpin dan memilih pemimpin bukanlah hal yang asal-asalan namun harus memiliki tolak ukur dan pertimbangan yang matang. Seorang pemimpin adalah sosok panutan yang akan menjadi cerminan dan teladan bagi yang lainnya.
Di dalam Islam, Rasulullah saw merupakan teladan terbaik sepanjang sejarah jika kita mempelajari kepemimpinan dalam Islam. Hingga seorang ahli sejarah dan penulis buku terkenal yang bernama Michael H. Hart seorang Nasrani yang pernah bekerja sebagai guru besar astronomi dan Fisika di Universitas Maryland AS. asal Amerika Serikat menggemparkan dunia saat merilis buku terbarunya yang berjudul The 100: A Ranking of The Most Influential Persons in History ini menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai peringkat pertama mengalahkan ilmuwan, pemimpin dunia, maupun tokoh penyebar agama lainnya.
Salah satu alasan mengapa Michael menempatkan Nabi Muhammad di posisi pertama dalam bukunya ialah karakter kepemimpinan Nabi Muhammad. Kepemimpinan nya menjadi model bagi seluruh pemimpin di dunia. Karakter pemimpin yang dicontohkan oleh Rasulullah ini terbukti dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat bernegara.
Karakter pemimpin Rasulullah Saw adalah memiliki sifat-sifat yakni Shidiq, amanah, tabliq dan Fathonah.
Seorang pemimpin harus siddiq yakni benar atau jujur dalam perkataan dan perbuatan ini merupakan sifat yang utama yang harus ada pada diri seorang pemimpin. Rasulullah dikenal luas oleh masyarakat Arab kala itu sebagai sosok yang sangat jujur dan jauh dari dusta. Kemudian pemimpin harus amanah yakni dapat dipercaya saat diberikan mandat atau kepercayaan dari rakyat. Amanah harus dijalankan dengan baik, karena seorang pemimpin tidak boleh menyia-nyiakan amanat rakyatnya. Sikap amanah ini sudah mengakar kuat pada diri Rasulullah semenjak beliau masih berusia sangat belia. Bahkan pada detik-detik terakhir hijrah dari Makkah menuju Madinah, Rasulullah masih berpesan kepada Ali ibnu Abi Thalib untuk mewakili beliau memulangkan kembali semua barang dan harta titipan warga Makkah.
Kemudian Sifat Tabligh yakni terbuka dalam menyampaikan informasi
Sifat tabligh adalah menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyembunyikan hal buruk dari rakyatnya. Dengan begitu, masyarakat akan merasa lebih percaya dan mengikuti arahan pemimpinnya. Kepemimpinan Rasulullah ditopang oleh sikap transparansi, keterbukaan, dan selalu menyuarakan kebenaran apa pun risikonya. Sehingga, tak dapat dihindari, sikap terang-terangan beliau dalam menyampaikan kebenaran ini mengundang kemarahan para pemuka kafir Quraisy.
Kemudian yang terakhir adalah Fatonah yakni pintar atau cerdas. Kecerdasan dan kemampuan menguasai persoalan sekaligus mengatasi masalah mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam memberikan arahan, menentukan kebijakan, dan mengambil keputusan selalu mendasarkan pandangan beliau pada ilmu. Seorang pemimpin harus cerdas dan berilmu. Dari pemimpin yang cerdas dan berilmu akan lahir kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan rakyat. Bukan kebijakan yang merugikan dan menyengsarakan rakyat banyak
Red/Husin Saidy Sasa