Jangan Berfikir Harus Menang, Tapi Berfikirlah Bahwa Kamu Tidak Boleh Kalah

  • Whatsapp


Kabarindoku.com,Perbaungan- Pada tanggal  20 Januari 2024  genap 52 tahun usia   Perguruan Karate Kala Hitam yang berpusat di Medan didirikan oleh Almarhum Kancho Winta Karna.

Menapaki perjalan panjang suatu organisasi tentu tidak terlepas dari onak dan duri, demikian juga keberadaan Perguruan Kala Hitam. Namun hingga berusia 52 tahun Perguruan ini tetap eksis, dikembangkan oleh murid-murid yang setia terhadap perguruan.

Salah satu kegiatan menyambut Milad Kala Hitam tahun ini  dengan  mengadakan pertandingan Kata (rangkaian  kihon atau gerak dasar) disusun melalui standarisasi yang baku dalam penerapannya, dan kumite putra, putri menggunakan sistem full body contact sesuai dengan aliran Kyokushin.

Pertandingan kata diikuti

 oleh Dojo:

– Dojo SMA Negeri 1 Pegajahan

– Dojo SMP Negeri 1 Pegajahan 

– Dojo Martubung

– Dojo, Asam Kumbang

– Dojo Stabat

– Dojo Zipur

Sambutan berturut-turut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pegajahan, kabupaten Serdang Bedagai, Nimrot, S.Pd.,M.S.i sangat   mengapresiasi  kegiatan ini dan yang perlu anak didik, dan para karate-ka jangan melakukan bullying karena berakibat merusak mental. Bullying terjadi karena merasa kuat untuk menyakiti fisik dan mental teman, teman kamu.

Ristanto senior Perguruan Karate Kala Hitam menyampaikan wejangan dan memotivasi para atlit yang bertanding untuk selalu mengedepankan sportivitas yang tinggi.

Demikian Juga Pimpinan Dojo Ruslan, Sukamto, dan Erwanto  berharap acara seperti ini sering diadakan agar para karate-ka semakin semangat berlatih di Dojo masing-masing.

“Kami ingin menanamkan kepada kohai atau anak didik, bahwa karate tidak hanya untuk prestasi, tapi bagaimana memupuk, membina karakter yang tangguh, peduli terhadap sesama, dan rendah hati,” ujar Shihan Effendi Mercu.

Abdul Aziz mengingatkan   pesan dari Bapak karate Gichin Funakoshi, bagi karate-ka, dan  praktisi beladiri harus memahami 20 filosofi karate, salah satunya adalah:

Semua bermula dan berakhir dengan sikap hormat, ini memiliki makna. Jika ingin dihormati oleh orang lain, kita juga harus menghormati orang lain terlebih dahulu. Tidak kalah penting memegang teguh prinsip Karate Ni Sente Nashi, tidak ada serangan pertama dalam karate, sebab karate tidak diperuntukkan untuk menyerang lawan.

Seorang karate-ka tidak boleh memulai perkelahian, tetapi ketika lawan sudah menyerang maka harus segera dilumpuhkan secepatnya. Dalam kesempatan ini, Aziz  mengingatkan kepada diri setiap karate-ka agar selalu menjunjung tinggi falsafah Osu.

Menurutnya, kata-kata ‘Osu’ sebagai tradisi tegur sapa sesama karate-ka memiliki makna mendalam. Baik antara murid kepada guru (Sensei), murid kepada Senior (Senpei), murid kepada teman setingkat ( dohai) serta kepada adik kelas (kohai).

” Tradisi tegur sapa dengan kata ‘Osu’ harus selalu ditempatkan pada posisi paling terhormat bagi para karate-ka.

Karena sebutan ‘Osu’ yang merupakan singkatan dari Oshi Shinobi bermakna keteguhan, sabar, menahan diri dalam menghadapi tekanan, pantang menyerah, dan tidak emosional. Untuk itu, saya berpesan  kepada semua karate-ka agar falsafah ‘Osu’ itu selalu dipegang teguh,” ungkap Shihan Abdul Aziz. (Ag)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *