Kabarindoku.com, Deli Serdang – Ratusan guru dan kepala.sekolah dari berbagai jenjang pendidikan se Kabupaten Deli Serdang, mengikuti kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Deli Serdang, di Balairung Pemkab Deli Serdang, pada Kamis (27/3)
Seminar bertajuk “How To A Great Teacher: Strategi Membangun Potensi Guru yang Kreatif dan Inovatif Berbasis NLP Menuju Pendidikan Berkualitas 2025”, ini menghadirkan Brigadir Ricky A. Sihotang, S.Psi., M.Psi., MBA., CCPNLP., CMPS., CH., CHt., seorang pakar Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan hipnoterapi dari Satuan Brimob Polda Sumut, dihadirkan sebagai motivator, membawakan materi “Hipnoteaching: Penguatan Karakter Tenaga Pendidik yang Inspiratif dan Inovatif”.
Hipnoteaching merupakan sebuah metode pembelajaran berbasis hipnosis yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang efektif, menyenangkan, dan berdampak jangka panjang bagi siswa. Melalui berbagai tahapan yang sistematis, Brigadir Ricky membimbing para guru untuk memahami bagaimana komunikasi sugestif dapat membentuk karakter dan pola pikir siswa.
Sejak awal sesi, suasana seminar terasa hangat dan penuh antusiasme. Gaya komunikasi yang religus dengan kutipan-kutipan ayat Alquran sebagai pijakan, Brigadir Ricky mengawali materi dengan ice breaking, menggunakan ungkapan dan interaksi langsung untuk membangun kedekatan dengan peserta. Ia menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman agar siswa lebih mudah menerima pembelajaran.
“Seorang guru bukan hanya pendidik, tetapi juga inspirator yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Dengan pendekatan yang tepat, seorang guru bisa menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mendalam, hingga ke alam bawah sadar siswa,” ujar Ricky, yang mengaku banyak mendapatkan arahan dan dukungan dari Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Rantau Isnur Eka., S.I.K., M.M., M.H., M.Han., selaku atasannya.
Salah satu poin utama yang disampaikan pada seminar ini adalah pentingnya teknik komunikasi sugestif dalam mengajar. Brigadir Ricky menjelaskan bahwa cara seorang guru berbicara, intonasi suara, pemilihan kata, serta bahasa tubuh memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman dan motivasi siswa.
Untuk membuktikan hal ini, ia mengajak peserta melakukan latihan sederhana dengan menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan membayangkan seorang siswa yang ingin mereka bantu berkembang. Kemudian, peserta diminta mengucapkan sugesti positif dalam hati, seperti “Saya percaya kamu bisa menjadi anak yang hebat.”
Latihan ini memberikan pengalaman langsung bagi para guru tentang bagaimana kekuatan kata-kata dapat membentuk pola pikir dan emosi siswa. Banyak peserta mengaku tersentuh dan menyadari bahwa pendekatan komunikasi yang lebih lembut dan membangun dapat membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan.
Selain itu, Brigadir Ricky menekankan bahwa guru yang memiliki karakter kuat dan emosi positif akan lebih mudah memengaruhi siswanya. Ia memberikan berbagai strategi agar guru dapat mengendalikan emosi, tetap tenang di bawah tekanan, serta memberikan respons yang membangun saat menghadapi siswa yang bermasalah.
Menjelang akhir sesi, seminar mencapai puncaknya dalam sebuah renungan yang mendalam. Dengan iringan musik instrumental yang menenangkan, Brigadir Ricky meminta peserta untuk mengingat kembali alasan mereka memilih profesi sebagai guru.
Suasana menjadi emosional ketika ia mengajak para guru untuk mengingat dan membayangkan wajah orang yang sangat berjasa dalam hidup kita yakni ayah dan Ibu. Dibantu tayangan video di layar, Ricky membawa emosi peserta dengan menceritakan kisah perjuangan seorang ibu dalam merawat, mendidik dan membesarkan kita hingga dewasa dengan penuh kasih sayang tanpa pernah mengeluh.
“Coba bayangkan wajah ibu kita, bayangkan wajah ayah kita. Bayangkan juga apa yang telah mereka perbuat dan berikan pada kita hingga kita dewasa. Karenanya, ucapkan terima kasih Ibu, terima kasih ayah, tanpa kalian, saya tidak akan bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang,” kata Ricky dengan suara penuh empati.
Beberapa peserta tampak terharu, meresapi makna mendalam dari profesi yang mereka jalani. Renungan ini menjadi momen refleksi yang mengingatkan mereka bahwa di balik setiap perjuangan sebagai pendidik, ada dampak besar yang mereka ciptakan bagi kehidupan siswa.
Seminar ini mendapat respons luar biasa dari para peserta. Banyak guru mengaku mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan berkesan melalui teknik Hipnoteaching.
Kadis Pendidikan Deli Serdang, Yudy Hilmawan, SE, MM, yang hadir mewakili Bupati Deli Serdang, menyampaikan apresiasinya terhadap seminar ini. Ia berharap ilmu yang diperoleh para guru dapat diterapkan dalam keseharian mereka di kelas.
“Kami berharap seminar ini bukan sekadar teori, tetapi benar-benar menjadi praktik nyata dalam proses belajar mengajar. Jika para guru dapat menerapkan teknik ini dengan baik, maka kualitas pendidikan di Deli Serdang akan semakin meningkat dan mampu mencetak generasi yang cerdas, inovatif, dan berkarakter,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan para guru semakin memahami betapa pentingnya komunikasi sugestif dalam mendidik serta mampu menjadi tenaga pendidik yang lebih inspiratif, inovatif, dan berpengaruh bagi masa depan anak bangsa. (**)