Waspada Cuaca jelang Akhir Tahun 2024 dan Memasuki Awal Tahun 2025

  • Whatsapp

Oleh : Abdul Aziz• Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan 2015-2018• Pemerhati lingkungan

kabarindoku.com,MEDAN- Waspada Hujan, Banjir Jelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Fenomena La Nina lemah diprediksi menyebabkan peningkatan curah hujan sekitar 20 persen dibandingkan kondisi normal, dan berpotensi terjadinya cuaca ekstrem.
La Nina adalah fenomena iklim yang ditandai dengan suhu permukaan laut di Samudera bagian tengah dan timur yang lebih dingin dari rata-rata.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga mengidentifikasi dinamika seperti Madden-Julian Oscillation (MJO).
MJO itu sendiri adalah fenomena atmosfer berupa pola osilasi cuaca tropis yang bergerak dari barat ke timur di sepanjang wilayah ekuator.
Kondisi ini mempengaruhi curah hujan dan unsur cuaca lainnya terutama di Samudera Hindia dan Pasifik.

Prakiraan Cuaca Sumatera Utara

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, Prakiraan curah hujan bulan Desember 2024, pada umumnya berada dalam kategori menengah berkisar antara 101 – 300 milimeter.
Sedangkan curah hujan kategori tinggi curah hujan 301 – 500 milimeter meliputi sebagian kabupaten Asahan, Dairi, Humbang hasundutan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Langkat , Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Toba.

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER

Prediksi Faktor Pengendali Cuaca Dominan di Sumatera Utara Periode Desember 2024 – Januari 2025 adalah:

1. Monsun timur Laut ( merupakan angin musim yang bersifat periodik biasanya terjadi terutama di Samudera Hindia, sebelah selatan Asia.
2. Daerah konvergensi terbentuk di Selat Karimata, Laut Jawa, hingga Papua
3. Potensi terbentuknya Gangguan Tropis(Tropical Disturbance) di Utara Aceh, Samudra Hindia (Selatan Sumatera)
4. Suhu muka laut menghangat di utara Sumatera, bagian selatan Jawa, dan bagian utara Papua
5. Massa udara yang tinggi pada bulan November
6. Intensitas curah hujan dari rendah hingga sedang.

Berbicara tentang Potensi Bencana Hidrometeorologi harus kita waspadai bersama angin kencang di bulan Desember 2024 dengan kecepatan maksimum 25 knot (46, 3 km/jam), berpotensi di wilayah Nias Selatan, Langkat, Tapanuli utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Mandailing Natal, dan Sibolga hingga awal Januari 2025.

Melihat kondisi fisis cuaca, jumlah curah hujan Sumatera utara pada bulan Desember 2024 diperkirakan menurun dibanding bulan November 2024 namun tetap diperlukan kesiapsiagaan dan memitigasi dalam upaya mengurangi resiko bencana.

Belajar dari bencana yang sering terjadi, kita lebih siap untuk menghadapi kemungkinan bencana di masa depan dan meminimalisir kerugian baik materiil maupun korban jiwa.

Tidak kalah pentingnya bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut.
Waspada terhadap potensi gelombang di perairan Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Aceh, dan Perairan Kep. Nias-Sibolga

Kami ingatkan kepada masyarakat yang ingin bepergian banjir dan longsor terutama daerah pegunungan seringkali menjadi ancaman serius terutama saat musim hujan.
Hujan lebat membuat tanah jenuh, sehingga daya ikat tanah berkurang dan mudah longsor.

Perlu diperhatikan kondisi existing bahwa prakiraan cuaca bersifat dinamis dan dapat berubah. Oleh karena agar masyarakat dan pemangku kepentingan selalu Mengupdate informasi cuaca terkini dari BMKG, seperti kejadian banjir bandang yang terjadi di Tapanuli Selatan Rabu, 18 Desember 2024, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca, dengan demikian diharapkan agar tidak terjadi korban jiwa dan meminimalisir kerugian harta benda.

(Hbb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *